Selasa, 24 November 2009

Plus Minus Ujian Nasional dari Mata Seorang Siswa

selamat pagi/siang/sore/malam masyarakat Indonesia!
melalui posting kali ini saya akan menceritakan pendapat saya mengenai nilai positif dan negatif dari ujian nasional atau UN yang dijadikan pemerintah sebagai tolak ukur kelulusan siswa dalam jenjang pendidkan SD, SMP, dan SMA.

Okay, langsung aja lah gan!
Dampak Postif nya menurut saya adalah ujian Nasional bisa menjadi acuan semangat siswa untuk belajar. Karena, dengan adanya Ujian Nasional siswa akan merasa takut tidak lulus SMP sehingga mereka bisa lebih giat belajar. Tetapi, kebanyakan dari mereka hanya semangat dalam pelajaran2 yang di UN kan saja yaiut Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA. Sedangkan pelajaran seperti Agama Islam, PKn, IPS, TIK dan yang lainnya seperti di nomor duakan, padahal pelajarn2 tersebut sama pentingnya. Lalu, sisi negatif UN adalah membuang-buang uang. Ya, jika seorang anak sudah mencapai kelas 9 SMP maka sang orangtua tercinta akan mendaftarkan sang anak ke berbagai macam tempat belajar bimbel, les privat dirumah dll. Ini membuat pengeluaran mereka menjadi bertambah dan bisa membagi konsentrasi belajar antara sekolah dan di tempat les (untuk selengkapnya bisa ditanyakan). Trus apalagi ya? Oeya, dengan banyaknya tambahan pelajaran dapat mebuat siswa kecapean dan jatuh sakit haha. Tetapi ini bisa dicegah dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara teratur. Terus dampak positif lainnya adalah....

HAHAHA, gatau dah banyakan negatif nya deh. hehe. yaitu membuat UN diagung-agunkan maksudnya adalah 4 hari UN bersenjatakan Pensil 2B dan Penghapus Karet sangat menentukan perjuangan kita selama 3 tahun bercelana warna biru (bahasanya?) jadikan percuma belajar 3 tahun cape-cape cuma ditentuin dengan 4 hari dan 4 mata pelajaran saja. Oiya positif nya UN adalah bisa menjadi dasar pemerintah untuk mengukur dimana tingkat kecerdasan pemuda2 di Indonesia (bahsanya) jadi pemerintah bisa ngukur npinteran murid di Indonesia ato di luar negeri.

Yaudah, segitu aja elah. Sebenernya saya lebih banyak kontra nya dengan Ujian Nasional. tetapi terlepas dari itu semoga postingan kali ini bisa memberikan manfaat bagi siswa2, guru2 juiga pemerintah Indonesia untuk menciptakan Pendidikan yang lebih baik.


Sekian dan Terimakasih

Rabu, 11 November 2009

DETIK-DETIK TERAKHIR BUNG KARNO...Bung, I miss you a lot...

Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.

Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.

Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.

Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.

Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu

Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.

“Pak, Pak, ini Ega…” ....Senyap.

Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.

Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.

Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.

Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.

Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.

“Hatta.., kau di sini..?”

Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.

“Ya, bagaimana keadaanmu, No ?”

Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.

Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?

Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.

Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.

Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.

“No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.
Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.

Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.

Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.

Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.

Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.

Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi.

Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.

Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.

Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.

Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.


Sumpah, ini gw copy dari kaskus dan thread ini bener2 bikin gw gimana gitu ya, ya pokoknya kita harus mengapresiasi jasa2 pahlawan kita lah. bingung nih mo nulis apa. hhe

Selasa, 10 November 2009

it's about... today

hey you! haha
kalian semua tahu kan hari ini tanggal berapa? yap, 10 November 2009 atau lebih dikenal dengan hari pahlawan (yg baru sadar bego)

Ok, hari ini gw ada pelajaran geografi dan olahraga:
geografi presentasi tentang Filipina, olahraga senam aerobik

pas geografi kan kelompok gw presentasi sumpah si ican dodol banget. powerpointnya sok2 jago gitu :fuck kita diketawain satu kelas karena betapa kagoknya kita wkwkwkw
pas olahraga, nih yg paling kocak
gw didaulat sebagai instruktur senam, dengan lagunya crazyfrog gw pun mulai bergerak
saat di pertengahan lagu gw memasukan gerakan yang anat sangat unik yaitu gerakan memegan tumit kaki kanan dengan tangan kanan dengan mengangkat tangan kanan keatas, begitu juga sebaliknya. anda tahu siapa pencetus gerakan itu??? 100 buat anda yang menjawab hamzah ali. ya, orang yg bercita2 sebagai presdien itulah yg mempelopori gerakan bersejarah itu. nah trus gw udah males nulis lagi.

pas jam terakhri kita ulangan bahasa Inggris. pas pulang kan basah gitu lante 3. nah gw bingung mo ngelewatin taman tengah gimana caranya, gw udah gulung celana, siapin anduk buat neduhin kepala. akan tetapi si ombi dan fiqih malah jalan terus ternyata di samping lapanagan atletik sudah ada atapnya jadi lewat situ gak keujanan.

trus lia kena ujan dikit. masuk maen2 di kelas. balik agak gerimis naek metromini depan UNJ disuruh turun akhirnya jalan kaki ke rumah :sial

udah ah bingung nulis apa, kejar setoran ajah
PS: badan gw sempet demam tadi karena keujanan

sekian dan terimakasih

Jumat, 06 November 2009

pmpmpmpmpm (males)

hey all. haha i'm back

udah lama ga posting mau kejar setoran nih. hihi

okey, seperti yang kalian tahu. hari ini kegiatan pendalaman materi atau 'pm' sudah dimulai. hmm, sebenernya males sih ikutan sabtu masuk pula tapi itu kan kewajiban yang harus dijalani.(apacoba jelas)yaudah pokoknya tadi tuh ada tes diagnostik soalnya lumayan tapi banyak yg lupa terutama mtk dan fisika (pasti) oiya masa gw masuk kelompok C entahlah itu berarti paling bego ato enggak. gw di Bhs.Ind masuk C2, Bhs Inggris ama MTK di C3 dan IPA di C4 (bodo amat Ipa doang. wkwk) yaudah jadi nanti abis TO kita bisa rubah kelompok menurut nilai tapi cuma 1,2,3 nya doang kalo A,B,C nya gabisa :shit. padahal pengen masuk A karena... ada lah!

yaudah ah elah lagi bingung mau post apan oeya, follow twitter gue ya @arditord

see you!